HARAMAINNEWS -Berhaji merupakan impian setiap Muslim. Bagi banyak orang, perjalanan ini bukan hanya tentang menunaikan rukun Islam kelima, tetapi juga perjalanan spiritual yang penuh dengan pengalaman luar biasa. Artikel ini menceritakan kisah inspiratif seseorang yang menghadapi berbagai ujian selama berhaji, namun akhirnya merasakan keajaiban dan kemudahan yang datang dari Allah SWT.
Perjalanan Dimulai: Harapan dan Tantangan
Tahun itu, saya dan istri akhirnya mendapat kesempatan untuk menunaikan ibadah haji setelah bertahun-tahun menabung. Dengan penuh semangat, kami berangkat ke Tanah Suci bersama rombongan. Namun, tak disangka, ujian pertama datang bahkan sebelum kami tiba di Mekkah.
Saat transit di bandara, saya mengalami demam tinggi. Rasa khawatir menyelimuti hati saya—bagaimana jika saya tidak bisa melanjutkan perjalanan? Namun, dengan izin Allah dan dukungan dari istri serta jamaah lain, saya tetap melanjutkan perjalanan dengan kondisi yang semakin membaik.
Momen Mengharukan di Masjidil Haram
Setibanya di Mekkah, kami langsung menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf. Saat pertama kali melihat Ka’bah, air mata saya tak terbendung. Perasaan haru, syukur, dan takjub bercampur menjadi satu. Saya merasa begitu kecil di hadapan kebesaran Allah SWT.
Namun, tantangan belum berakhir. Saat sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah, saya mulai merasakan kelelahan luar biasa. Kakiku terasa berat, dan napas mulai tersengal. Saat itulah, seorang jamaah tua dari negara lain yang tak saya kenal mendekati saya dan memberikan seteguk air zamzam. Dengan senyum tulus, ia berkata, “Sabar, saudaraku. Allah selalu bersama kita.”
Kebaikan kecil itu memberi saya kekuatan untuk menyelesaikan sa’i dengan penuh semangat. Saya semakin merasakan betapa persaudaraan Islam begitu nyata di Tanah Suci.
Ujian di Arafah: Kesabaran yang Diuji
Hari puncak haji, Wukuf di Arafah, menjadi momen paling berkesan dalam perjalanan saya. Suasana penuh dengan doa dan munajat. Ribuan manusia dengan berbagai latar belakang berkumpul dalam satu tujuan: mendekatkan diri kepada Allah.
Namun, cuaca siang itu begitu panas, mencapai lebih dari 40 derajat Celsius. Tubuh saya mulai terasa lemas, dan kepala saya pusing akibat dehidrasi. Saya hampir menyerah, namun kembali saya diingatkan bahwa ini adalah ujian kesabaran.
Di tengah kondisi sulit itu, saya mendengar suara takbir dan istighfar dari jamaah lain yang begitu khusyuk. Saya pun menguatkan hati, melafalkan doa dengan penuh harapan. Ajaibnya, tak lama kemudian, awan mulai menutupi matahari, dan angin sepoi-sepoi berhembus membawa kesejukan. Rasanya seperti jawaban langsung dari Allah atas doa yang kami panjatkan.
Momen yang Mengubah Hidup di Mina
Setelah Arafah, perjalanan berlanjut ke Mina untuk melontar jumrah. Tempat ini selalu ramai, dan butuh kesabaran serta kehati-hatian ekstra. Saat hendak melempar jumrah, seorang jamaah di depan saya hampir terjatuh karena terdorong oleh kerumunan. Spontan, saya dan beberapa orang lain langsung membantunya agar tidak terinjak.
Setelah kejadian itu, pria tersebut yang ternyata berasal dari Turki, memeluk saya dan mengucapkan terima kasih dalam bahasa yang tidak saya mengerti. Namun, dari tatapan matanya, saya tahu ia sangat bersyukur. Saat itu, saya benar-benar merasakan bahwa haji bukan hanya tentang ibadah pribadi, tetapi juga tentang kepedulian dan persaudaraan sesama Muslim.
Kepulangan dengan Hati yang Baru
Setelah menyelesaikan semua rangkaian ibadah haji, tibalah saatnya kembali ke tanah air. Saya pulang dengan hati yang lebih tenang, jiwa yang lebih bersyukur, dan keyakinan yang lebih kuat kepada Allah.
Pengalaman berhaji ini mengajarkan saya bahwa perjalanan spiritual bukan hanya tentang menjalankan ritual, tetapi juga tentang kesabaran, keikhlasan, dan bagaimana kita berinteraksi dengan sesama. Saya percaya bahwa setiap Muslim yang menunaikan haji akan mendapatkan pengalaman luar biasa yang akan mengubah hidup mereka selamanya.
Kisah ini adalah salah satu dari jutaan cerita luar biasa yang terjadi di Tanah Suci. Setiap orang memiliki pengalaman uniknya sendiri, tetapi satu hal yang pasti: haji adalah perjalanan yang penuh makna dan membawa kita lebih dekat kepada Allah.
Bagi yang belum berkesempatan berhaji, tetaplah berdoa dan berusaha. Allah pasti akan memudahkan jalan bagi hamba-Nya yang bersungguh-sungguh. Semoga kita semua diberi kesempatan untuk menjadi tamu Allah dan merasakan keajaiban yang ada di Tanah Suci. Aamiin.