Lompat ke konten
Home » Dari Panggul ke Baitullah: Perjuangan Darmin Kuli Pasar Menuju Tanah Suci

Dari Panggul ke Baitullah: Perjuangan Darmin Kuli Pasar Menuju Tanah Suci

Mimpi yang Terbentuk Sejak Kecil

HARAMAINNEWS -Di tengah hiruk-pikuk Pasar Pagentan, seorang pria tua bertubuh kurus terlihat sibuk mengangkut barang dari satu pedagang ke pedagang lain. Dialah Kang Darmin, seorang kuli panggul yang telah menghabiskan hampir seluruh hidupnya bekerja di pasar tersebut. Sejak usia 12 tahun, ia sudah terbiasa mengangkat beban berat di pundaknya, mengikuti jejak sang ayah yang juga seorang kuli panggul.

Bagi sebagian orang, profesi ini mungkin hanya sekadar pekerjaan kasar yang melelahkan. Namun bagi Kang Darmin, ini adalah sumber nafkah utama yang selama puluhan tahun ia jalani dengan penuh keikhlasan. Meski penghasilan hariannya tak menentu, Kang Darmin tetap berusaha menyisihkan sebagian kecil dari pendapatannya untuk mewujudkan impian besarnya: menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Sejak kecil, ia sudah mendengar cerita tentang kemuliaan ibadah haji dari para tetua di desanya. Hatinya selalu bergetar setiap kali melihat para jamaah haji pulang dari Makkah dengan wajah bercahaya. “Kapan saya bisa ke sana?” pertanyaan itu selalu menghantui pikirannya. Namun, ia sadar bahwa perjalanan haji bukanlah sesuatu yang murah.

Perjuangan Menabung di Tengah Keterbatasan

Banyak orang mungkin berpikir bahwa impian Kang Darmin hanyalah angan-angan yang mustahil terwujud. Sebagai seorang kuli panggul, penghasilannya sering kali hanya cukup untuk makan sehari-hari. Namun, ia tak pernah menyerah. Setiap hari, ia menyisihkan sedikit demi sedikit dari hasil jerih payahnya.

“Walaupun sedikit, yang penting konsisten,” begitu prinsip hidup yang ia pegang teguh.

Tak jarang, ia harus mengorbankan keinginannya untuk membeli sesuatu yang lebih baik demi menjaga tabungannya tetap utuh. Saat kawan-kawannya menikmati makanan enak di warung, ia lebih memilih membawa bekal sederhana dari rumah. Saat pedagang lain membeli pakaian baru saat lebaran, ia tetap setia dengan pakaiannya yang telah bertahun-tahun ia gunakan. Semua itu ia lakukan dengan satu tujuan: berangkat haji.

Baca juga:  Rahasia Zamzam, Lebih dari Sekadar Air, Sumber Keberkahan Tiada Henti

Ia juga rajin bertanya dan mencari tahu tentang berbagai cara untuk bisa menunaikan ibadah haji dengan biaya yang lebih terjangkau. Setiap ada informasi tentang program haji, ia simpan baik-baik. Keinginannya semakin kuat ketika mendengar cerita dari beberapa temannya yang sudah lebih dahulu berangkat. “Jika mereka bisa, saya juga harus bisa,” tekadnya semakin bulat.

Momen yang Menggetarkan Hati

Tahun 2022 menjadi tahun paling bersejarah bagi Kang Darmin. Setelah bertahun-tahun menabung dengan penuh kesabaran, akhirnya ia mendapatkan kesempatan untuk menunaikan ibadah haji. Namanya tercatat dalam daftar calon jamaah haji dari Kabupaten Banjarnegara, tergabung dalam kloter 32 SOC.

Saat mendapat kabar bahwa ia benar-benar bisa berangkat, ia tak kuasa menahan air mata. Tubuhnya bergetar, tangannya menutup wajahnya yang dipenuhi haru. Ia sujud syukur, mengucapkan rasa terima kasih kepada Allah atas kesempatan yang diberikan kepadanya. “Ini bukan hanya perjalanan biasa, ini adalah panggilan dari-Nya,” ucapnya penuh kebahagiaan.

Kabar keberangkatannya menjadi pembicaraan di pasar. Para pedagang dan kuli panggul lainnya datang memberikan selamat. Bahkan, banyak yang terinspirasi dari kisahnya dan mulai mengikuti jejaknya untuk menabung demi impian yang sama.

Persiapan Menuju Tanah Suci

Menjelang keberangkatan, Kang Darmin mulai mempersiapkan segala keperluan. Ia mengikuti manasik haji dengan penuh semangat, meski awalnya merasa canggung karena usianya yang sudah tak muda lagi. Namun, semangatnya tak luntur. “Saya harus memahami setiap proses ibadah ini agar sempurna,” katanya dengan penuh keyakinan.

Ia juga mulai menjaga kesehatan dengan lebih baik. Sebagai seorang pekerja keras, tubuhnya sudah terbiasa menghadapi berbagai tantangan fisik. Namun, ia sadar bahwa ibadah haji juga memerlukan stamina yang kuat. Ia mulai mengurangi pekerjaan berat, memperbanyak istirahat, serta berusaha menjaga pola makan yang lebih sehat.

Baca juga:  Pengabdian Seorang Anak: Menggendong Ayahnya ke Tanah Suci untuk Berhaji

Di rumah, keluarganya juga memberikan dukungan penuh. Istri dan anak-anaknya dengan bangga membantu mempersiapkan segala kebutuhan. Mereka merasa terharu melihat kepala keluarga mereka yang selama ini bekerja keras akhirnya bisa mewujudkan impian hidupnya.

Perjalanan Spiritual yang Tak Terlupakan

Saat tiba di Tanah Suci, Kang Darmin merasa seolah berada di dunia yang berbeda. Ketika pertama kali melihat Ka’bah, air matanya kembali mengalir deras. Ia tak bisa berkata-kata, hanya bisa berdiri terpaku, merasakan getaran spiritual yang luar biasa.

Ia menjalani setiap rangkaian ibadah dengan penuh kekhusyukan. Meskipun tubuhnya sudah tak sekuat dulu, ia tak pernah mengeluh. Saat thawaf mengelilingi Ka’bah, ia teringat semua perjuangan yang telah ia lalui. Setiap langkah yang ia ambil adalah hasil dari tetesan keringat dan kerja kerasnya selama bertahun-tahun.

Ketika wukuf di Arafah, ia berdoa dengan penuh haru, mengucap syukur atas segala yang telah diberikan Allah kepadanya. “Ya Allah, Engkau telah memanggilku ke rumah-Mu, terimalah ibadahku,” bisiknya dalam doa yang penuh ketulusan.

Inspirasi bagi Banyak Orang

Kisah Kang Darmin bukan hanya sekadar cerita tentang seorang kuli panggul yang berhasil berangkat haji. Lebih dari itu, ini adalah kisah tentang ketekunan, kesabaran, dan keyakinan yang kuat. Ia membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil jika seseorang memiliki tekad yang kuat dan bersedia berusaha keras.

Sepulangnya dari Tanah Suci, Kang Darmin kembali ke pekerjaannya di pasar. Namun, ada yang berbeda. Ia kini menjadi sosok yang lebih dihormati dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Banyak pedagang dan kuli panggul lain yang mulai mengikuti jejaknya, mulai menabung demi impian mereka sendiri.

Baginya, ibadah haji bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi perjalanan spiritual yang telah mengubah hidupnya. Kini, ia menjalani hari-harinya dengan lebih damai, lebih bersyukur, dan lebih dekat dengan Sang Pencipta.

Baca juga:  20 Tahun Mengabdi, Akhirnya Berhaji Berkat Kebaikan Jamaah

Kisah Kang Darmin mengajarkan kita bahwa mimpi sebesar apa pun bisa terwujud jika kita berusaha dengan sungguh-sungguh. Tak peduli seberapa berat hidup yang kita jalani, dengan ketekunan dan doa, jalan akan selalu terbuka. Bagi siapa pun yang bercita-cita ingin menunaikan ibadah haji, jangan pernah menyerah. Karena seperti yang dibuktikan oleh Kang Darmin, impian itu lebih dekat dari yang kita bayangkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Haramain Admin

Haramain Admin

Admin Website Kelana Haramain Indonesia.View Author posts