MINA – Lebih dari 1,5 juta jemaah haji mulai memadati Mina pada hari Rabu, bertepatan dengan Hari Tarwiyah, menandai dimulainya secara resmi ibadah haji tahunan. Dengan lantunan “Labbaik Allahumma Labbaik…” (“Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah…”), para jemaah memenuhi Kota Tenda Mina dengan lancar. Pemerintah Arab Saudi berhasil menerapkan rencana operasional yang matang dan tanpa cela, memastikan seluruh proses kedatangan berjalan aman hingga Rabu sore.
Lebih dari 1,47 juta jemaah dari berbagai penjuru dunia, ditambah ratusan ribu jemaah domestik, mengikuti ibadah haji tahun ini. Di antara mereka, 2.443 jemaah berasal dari 100 negara yang menunaikan haji sebagai tamu Raja Salman, Penjaga Dua Kota Suci.
Para jemaah yang tiba di Mekkah pada hari Selasa telah melaksanakan Tawaf Al-Qudum (Tawaf Kedatangan), salah satu rukun haji yang wajib, sebelum bergerak menuju Kota Tenda Mina yang luas.
Gema talbiyah memenuhi seluruh lembah Mina serta jalan-jalan menuju kota tenda, seiring dengan kedatangan jemaah yang memuji dan mengagungkan Allah dalam suasana spiritual yang khusyuk. Dengan tertibnya keamanan dan terintegrasinya layanan, serta implementasi rencana lapangan yang cermat, jemaah tiba di Mina. Lebih dari 8.000 bus digunakan untuk mengangkut jemaah dari penginapan mereka di Mekkah ke kemah-kemah mereka.
Baca juga:
Mengikuti jejak Nabi Muhammad (SAW), para jemaah akan menghabiskan siang dan malam di Mina selama Hari Tarwiyah ini. Ibadah haji, yang berlangsung selama 5-6 hari, merupakan rukun Islam kelima dan menjadi salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia.
Pada hari pertama ritual haji ini, mereka berfokus pada doa-doa dan persiapan akhir untuk Wukuf di Arafah, rukun haji yang paling penting dan menjadi puncak ibadah haji tahunan, yang akan dilaksanakan pada hari Kamis. Mereka akan khusyuk memohon ampunan dan keselamatan kepada Allah.
Jemaah mulai berdatangan ke Mina sejak dini hari Rabu. Sejak Selasa malam, semua jalan raya menuju dataran luas Mina, yang terletak tujuh kilometer di timur laut Masjidil Haram, telah dipenuhi jemaah yang bergerak dengan kendaraan atau berjalan kaki menuju kota tenda terbesar di dunia ini, tempat mereka akan berkemah semalaman.
Pemerintah Arab Saudi dan misi haji dari berbagai negara telah menyelesaikan persiapan dan pengaturan yang matang untuk memastikan kelancaran pergerakan jemaah ke Kota Tenda Mina. Pergerakan jemaah berjalan lancar berkat persiapan besar-besaran yang telah dilakukan otoritas. Pemerintah Saudi telah memobilisasi semua sumber daya manusia dan materialnya untuk menjadikan ibadah haji bebas hambatan dan sukses besar. Teknologi kecerdasan buatan (AI) turut membantu memproses banyak data, termasuk video dari armada drone baru, untuk mengelola kerumunan besar dengan lebih baik.
Grand Mufti Arab Saudi, Ketua Dewan Ulama Senior dan Kepala Presidensi Umum untuk Penelitian Ilmiah dan Fatwa, Syekh Abdulaziz Al-Sheikh, menerima jemaah yang mencari fatwa agama di kediamannya di Mina pada hari Rabu. Beliau menugaskan lima ulama terkemuka untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan jemaah selama musim haji.
Syekh Abdulrahman Al-Sudais, Kepala Presidensi Urusan Keagamaan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, mendesak jemaah untuk sering-sering membaca Talbiyah sejak mereka memasuki keadaan ihram untuk haji hingga mereka mulai melempar jumrah di Jamarat Al-Aqabah pada Hari Raya Kurban, 10 Dzulhijjah.
Syekh Al-Sudais menyatakan bahwa dianjurkan untuk shalat tepat waktu, menyingkatnya tanpa menggabungkannya, kecuali Maghrib dan Subuh yang tidak boleh disingkat.
Ibadah haji tahun ini berlangsung di tengah suhu yang menyengat, menguji ketahanan para jemaah selama ritual yang sebagian besar dilakukan di luar ruangan. Banyak jemaah terlihat membawa payung putih untuk melindungi diri dari terik matahari. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan peringatan panas untuk jemaah mengingat suhu permukaan yang tinggi, yang menimbulkan risiko kesehatan signifikan.
Menyusul gelombang panas mematikan tahun lalu, pihak berwenang telah memobilisasi lebih dari 40 lembaga pemerintah dan 250.000 petugas untuk meningkatkan perlindungan. Kementerian Kesehatan telah memberikan prioritas utama untuk pencegahan penyakit terkait panas. Mereka mendesak jemaah untuk menggunakan payung, minum air secara teratur, dan mengenakan pakaian berwarna terang serta ringan. Jemaah juga disarankan untuk menghindari paparan sinar matahari langsung antara pukul 10 pagi hingga 4 sore, tidak berjalan di permukaan yang panas, dan berhati-hati saat melakukan aktivitas berat.
Untuk informasi terkini mengenai paket perjalanan ibadah umroh dan haji tanpa antri melalui program Haji Furoda yang terpercaya, dengan harga yang realistis, berpengalaman, dan profesional, silakan kunjungi website kelanaharamain.id.