Kelana Haramain -Mekkah adalah kota suci yang namanya menggema di hati miliaran umat Islam. Bukan sekadar pusat ibadah, Mekkah juga menyimpan catatan sejarah panjang yang berpengaruh besar bagi dunia. Dari kisah Nabi Ibrahim as. hingga Rasulullah ﷺ, lalu berkembang menjadi kota modern seperti sekarang, Mekkah tetap jadi magnet spiritual yang tak tergantikan.
Kali ini, Kami mengajak sahabat untuk menelusuri jejak perjalanan Mekkah dari awal hingga masa kini. Yuk, kita gali kisah penuh makna yang membuat kota ini begitu istimewa!
Kota Mulia Bernama Mekkah
Dalam bahasa Arab, kota ini disebut Makkah al-Mukarramah, yang artinya “Kota yang Mulia.” Letaknya di Provinsi Mekkah, Arab Saudi, sekitar 72 km dari Jeddah di tepi Laut Merah. Secara geografis, kota ini berada di lembah yang dikelilingi pegunungan dengan ketinggian sekitar 277 meter di atas permukaan laut.
Di sinilah berdiri Ka’bah, bangunan suci yang menjadi kiblat shalat seluruh umat Islam. Gua Hira di Jabal Nur juga terletak tak jauh dari kota ini, tempat Rasulullah ﷺ menerima wahyu pertama dari Allah سبحانه وتعالى.
Mekkah adalah kota kelahiran Rasulullah ﷺ. Hingga hari ini, ia menjadi destinasi utama haji dan umrah, sekaligus simbol persatuan umat Islam.
Dari Lembah Tandus Jadi Pusat Perdagangan
Awalnya, Mekkah hanyalah lembah gersang yang tak berpenghuni. Namun, sumur Zamzam yang Allah سبحانه وتعالى tunjukkan kepada Nabi Ismail as. menjadi titik awal kehidupan. Nabi Ibrahim as. bersama putranya juga membangun Ka’bah, rumah ibadah yang kemudian menarik manusia untuk tinggal dan beribadah di sana.
Seiring waktu, Mekkah tumbuh menjadi kota perdagangan strategis. Letaknya yang berada di jalur internasional menjadikannya pusat lalu lintas pedagang dari Afrika, Asia, hingga Arab Selatan. Di bawah kepemimpinan Quraisy, khususnya Qushay bin Kilab, perdagangan di Mekkah makin maju dan terorganisasi.
Makna Nama “Mekkah”
Nama “Mekkah” punya banyak kisah. Ada riwayat yang mengaitkannya dengan burung Mukka’, ada pula yang menyebut kata “Makka” berarti “menghapus” atau “membersihkan,” melambangkan keyakinan bahwa dosa bisa terhapus di kota ini.
Nama lain dari Mekkah adalah Bakkah, yang berarti “tempat berkumpul.” Julukan ini sangat sesuai karena setiap tahun jutaan Muslim dari seluruh dunia berkumpul di sana untuk melaksanakan haji. Semua sebutan ini menunjukkan betapa agungnya posisi Mekkah dalam peradaban.
Masa Rasulullah ﷺ
Puncak sejarah Mekkah adalah ketika Rasulullah ﷺ diutus membawa risalah Islam. Tahun kelahiran beliau dikenal sebagai Tahun Gajah (571 M), ketika pasukan Abraha gagal menghancurkan Ka’bah karena Allah سبحانه وتعالى mengirim burung Ababil.
Rasulullah ﷺ tumbuh besar di kota ini dan mulai berdakwah di usia 40 tahun. Meski mendapat tekanan dari penduduk Quraisy, beliau tetap teguh menyampaikan ajaran tauhid. Hingga akhirnya, pada tahun 622 M, beliau hijrah ke Madinah, sebuah peristiwa bersejarah yang menandai dimulainya kalender Hijriah.
Delapan tahun kemudian, Rasulullah ﷺ kembali dalam Fathul Makkah (630 M). Kota itu ditaklukkan dengan damai, tanpa pertumpahan darah, dan Islam semakin tersebar ke seluruh jazirah Arab.
Dari Masa Usmani Hingga Arab Saudi
Pada abad ke-16, Mekkah masuk ke dalam wilayah Turki Usmani. Setelah kekhalifahan itu runtuh, Mekkah menjadi bagian dari Kerajaan Arab Saudi yang berdiri pada abad ke-20.
Berkat penemuan minyak, pembangunan besar-besaran pun dilakukan. Masjidil Haram diperluas agar mampu menampung jutaan jamaah. Bangunan modern seperti Menara Jam Abraj Al-Bait pun berdiri megah, memperlihatkan wajah baru Mekkah sebagai kota modern sekaligus pusat spiritual dunia.
Hikmah dari Sejarah Mekkah
Belajar sejarah Mekkah memberi kita pelajaran penting tentang iman, kesabaran, dan perjuangan. Dari Nabi Ibrahim as. hingga Rasulullah ﷺ, semuanya menunjukkan bagaimana keimanan yang kuat bisa mengubah sejarah.
Kota ini menjadi simbol kesatuan umat, tempat doa-doa terkabul, dan harapan baru lahir. Setiap detil sejarahnya membuat sahabat semakin rindu untuk bisa hadir langsung di sana.
Kesimpulan
Sejarah Mekkah bukan sekadar catatan masa lalu, tapi perjalanan penuh hikmah. Sebagai kota suci, ia menjadi saksi perjuangan tauhid dan tempat umat Islam memperkuat hubungan dengan Allah سبحانه وتعالى lewat haji dan umrah.
Untuk sahabat yang ingin tahu lebih banyak tentang sejarah kota Islam lain, tata cara ibadah haji dan umrah, serta pengelolaan dana haji berbasis syariah, jangan lupa kunjungi website Kelana Haramain. Jadikan perjalanan spiritual sahabat semakin bermakna dengan ilmu yang terpercaya!