Kelana Haramain -Madinah adalah kota yang memiliki peran istimewa dalam sejarah Islam. Di sinilah perjalanan hijrah Nabi Muhammad ﷺ berlangsung, menjadikannya titik awal perubahan besar dalam peradaban umat. Bukan hanya sekadar kota, Madinah adalah pusat lahirnya masyarakat Islam yang damai, penuh nilai persaudaraan, dan menjadi cahaya bagi dunia hingga kini. Mari Sahabat ikuti perjalanan panjang Madinah, dari masa pra-hijrah hingga modernitasnya saat ini.
Kota Madinah dalam Gambaran Umum
Madinah, atau yang dikenal sebagai Al-Madinah Al-Munawwarah (Kota yang Bercahaya), terletak di wilayah barat Arab Saudi, sekitar 275 mil dari Mekkah dan hanya 100 mil dari Laut Merah. Dengan ketinggian 625 meter di atas permukaan laut, udara Madinah terasa lebih sejuk dibandingkan gurun sekitarnya.
Keistimewaan kota ini juga hadir lewat oasis yang subur, menjadikannya tempat ideal untuk pertanian sejak ribuan tahun lalu. Ditambah dengan pegunungan yang melingkupinya, posisi Madinah semakin strategis sebagai jalur perdagangan. Namun, di balik keindahannya, Madinah adalah kota suci kedua umat Islam. Masjid Nabawi berdiri megah di sini, tempat dimakamkannya Rasulullah ﷺ, sekaligus tujuan ziarah utama kaum muslimin dari seluruh penjuru dunia.
Madinah Sebelum Hijrah Nabi ﷺ
Sebelum dikenal sebagai Madinah, kota ini bernama Yathrib. Sebuah kota oasis yang kaya, dihuni oleh berbagai suku Arab dan Yahudi selama berabad-abad.
1. Penduduk Awal Yathrib
Mayoritas penduduk Yathrib merupakan keturunan Nabi Ismail عليه السلام dan Nabi Ishaq عليه السلام. Orang-orang Yahudi datang sejak abad ke-6 SM, melarikan diri dari kekejaman penguasa di negeri asal mereka, lalu menemukan tempat aman di Hejaz. Kondisi tanah yang subur membuat Yathrib tumbuh sebagai pemasok utama kurma di kawasan itu.
2. Pertikaian Antar Suku
Walaupun makmur, Yathrib sering dirundung konflik. Dua suku besar, Aus dan Khazraj, kerap berperang satu sama lain. Perselisihan panjang itu melemahkan mereka dan menghambat perkembangan kota.
3. Dakwah Islam Masuk ke Yathrib
Ketika dakwah Islam menyebar di Mekah, kabarnya sampai pula ke Yathrib. Nabi ﷺ mengutus Mushab bin Umair untuk berdakwah di sana. Dengan kelembutannya, Mushab berhasil mendamaikan suku Aus dan Khazraj, serta mengajak tokoh-tokoh penting seperti Sa’ad bin Mu’adz memeluk Islam. Dakwah Mushab membuka jalan bagi Nabi ﷺ dan kaum muslimin untuk berhijrah.
4. Persiapan Hijrah
Kesepakatan Aqabah pertama dan kedua menjadi tonggak penting. Para pemimpin Yathrib berjanji melindungi Nabi ﷺ dan umat Islam. Dari sinilah Yathrib berubah menjadi kota harapan bagi masa depan Islam.
Hijrah Nabi ﷺ dan Lahirnya Madinah
Tahun 622 M, Nabi Muhammad ﷺ berhijrah ke Yathrib. Kehadiran beliau disambut penuh cinta oleh penduduk, dan nama kota pun diganti menjadi Al-Madinah Al-Munawwarah.
Langkah awal Nabi ﷺ adalah membangun Masjid Nabawi. Masjid ini bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga pemerintahan, pendidikan, dan kegiatan sosial. Selain itu, beliau menyusun Piagam Madinah, dokumen bersejarah yang mengatur kehidupan harmonis antar komunitas: muslim, Yahudi, maupun non-muslim lain.
Dari Madinah, Islam berkembang pesat. Kota ini menjadi pusat dakwah, strategi politik, hingga militer yang mengantarkan Islam ke puncak kejayaan.
Madinah di Masa Modern
Kini, Madinah telah menjelma sebagai kota modern dengan wajah baru, tetapi tetap menjaga ruh sejarahnya. Masjid Nabawi yang megah terus diperluas hingga mampu menampung jutaan jamaah. Fasilitas seperti payung raksasa, sistem pendingin canggih, dan pelayanan terbaik menjadikan pengalaman ibadah semakin nyaman.
Selain itu, Madinah juga menjadi pusat ilmu dengan berdirinya Universitas Islam Madinah yang mendatangkan mahasiswa dari berbagai belahan dunia. Dari sisi ekonomi, Madinah berkembang dengan perdagangan, pasar kurma tradisional, hingga wisata religi yang menghidupkan roda perekonomian kota.
Pelajaran dari Sejarah Madinah
Kisah panjang Madinah memberikan banyak hikmah bagi Sahabat:
- Keteguhan iman Nabi ﷺ dan sahabat mengajarkan bagaimana kesabaran menghadapi tantangan membawa kejayaan.
- Persatuan dan toleransi dalam Piagam Madinah membuktikan perbedaan dapat melahirkan harmoni.
- Kepemimpinan Nabi ﷺ adalah teladan tentang keadilan dan kebijaksanaan yang bisa diterapkan hingga kini.
- Manajemen konflik lewat dakwah Mushab bin Umair menunjukkan pentingnya komunikasi dan empati.
- Keseimbangan duniawi dan ukhrawi yang ditanamkan menjadikan Madinah pusat spiritual dan sosial.
Kesimpulan
Perjalanan Madinah dari Yathrib yang penuh pertikaian hingga menjadi kota bercahaya adalah bukti nyata transformasi besar dalam sejarah Islam. Kini, Madinah bukan hanya pusat ibadah, tapi juga simbol peradaban, toleransi, dan persaudaraan.
Bagi Sahabat yang ingin terus mendalami pengetahuan seputar haji dan umroh, serta inspirasi kehidupan Islami, jangan ragu menjadikan kisah Madinah sebagai sumber pembelajaran dan motivasi.