Pertanyaan seputar keberadaan Haji Furoda 2026 dan Haji Mujamalah di tahun mendatang menjadi sorotan utama, kerap ditanyakan melalui email maupun direct message Instagram resmi hajifuroda.id. Artikel ini akan menguraikan berbagai potensi yang mungkin terjadi, khususnya untuk musim haji 1447 H atau tahun 2026 M.
Kilas Balik: Drama Krisis Visa Furoda 2025
Musim haji 1446 H atau 2025 M dihebohkan dengan kabar bahwa visa Haji Furoda tidak diterbitkan oleh pemerintah Kerajaan Arab Saudi (KSA). Sejak bulan Ramadhan hingga awal Dzulhijjah, tidak ada kejelasan pasti. Bahkan, pihak-pihak yang pada tahun 2022 hingga 2024 rutin mendapatkan kuota undangan Furoda pun nihil informasi akurat. Yang beredar hanyalah rumor tak berdasar, “obrolan warung kopi” yang kebenarannya sulit diverifikasi.
Memahami Perbedaan: Haji Furoda Versus Haji Mujamalah
Pada musim haji 2025/1446 H, masyarakat, khususnya calon jemaah yang mengincar jalur Furoda, semakin akrab dengan istilah Haji Mujamalah. Lantas, apa sebenarnya perbedaan fundamental antara keduanya?
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah di Indonesia, ada tiga skema Haji yang diakui secara resmi oleh pemerintah:
- Haji Reguler: Penyelenggara dan regulatornya adalah Pemerintah melalui Kementerian Agama RI.
- Haji Khusus (ONH Plus): Regulatornya Pemerintah, namun operasionalnya ditangani oleh Perusahaan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
- Haji Mujamalah: Regulatornya langsung Pemerintah KSA, dengan operasional melalui PIHK.
Perlu digarisbawahi bahwa dalam UU No. 8 tahun 2019, tidak ada istilah “Haji Furoda” secara normatif. Yang tertulis adalah “Haji Mujamalah.”
Seluk-beluk Istilah: Asal Kata Furoda dan Mujamalah
Istilah Haji Furoda sudah dikenal di Indonesia sejak awal tahun 2000-an. Ini merujuk pada praktik haji tanpa antre, menggunakan jalur undangan dari pemerintah KSA. Secara bahasa, “furoda” berasal dari bahasa Arab, “furada” (فُرَادَى), yang berarti “sendiri” atau “mandiri”. Oleh karena itu, istilah ini melekat pada program haji yang tidak mengandalkan kuota dari Pemerintah RI. Kemudian, mengacu pada UU No. 8 tahun 2019, istilah ini direvisi menjadi “Haji Mujamalah” agar lebih baku.
Adapun kata “mujamalah” berasal dari bahasa Arab, “مجاملة” (mujāmalah), yang secara harfiah berarti penghormatan, sanjungan, atau keramahan. Dalam konteks ibadah haji, mujamalah mengacu pada program haji yang kuota atau undangannya diberikan langsung oleh Pemerintah Arab Saudi kepada individu atau lembaga tertentu, di luar kuota resmi negara.
Implementasi Lapangan: Haji Furoda & Haji Mujamalah
Dalam praktiknya, baik Haji Furoda maupun Haji Mujamalah adalah program haji yang menggunakan visa haji resmi, yang diberikan langsung oleh pemerintah KSA melalui otoritas atau individu yang memiliki akses.
Perbedaan mendasar terletak pada sumber visa. Haji Mujamalah cenderung identik dengan visa yang bersumber dari otoritas resmi seperti kedutaan Arab Saudi, atase pertahanan, lembaga negara, ormas, atau anggota dewan. Sebaliknya, visa Haji Furoda sering kali berasal dari para Amir/Pangeran yang memiliki akses untuk menyediakan visa haji setiap tahun. Jalur Furoda yang didapat dari Amir/Pangeran ini pada dasarnya adalah layanan pengurusan visa haji tanpa antre, yang tentu saja memerlukan pembayaran sejumlah dana tertentu.
Data Historis Haji Furoda: Tren dari 2022 hingga 2025
Tahun | Keterangan |
2022 | Haji perdana pasca-pandemi COVID-19. Kuota Haji Furoda tersedia meski penerbitan visa sangat mendadak. |
2023 | Lebih dari 3.000 jemaah Haji Furoda dari Indonesia. Visa terbit rata-rata awal Dzulqa’dah. |
2024 | Lebih dari 3.000 jemaah Haji Furoda dari Indonesia. Visa terbit rata-rata awal Dzulqa’dah. |
2025 | Krisis Visa Furoda. Visa tidak dikeluarkan oleh Pemerintah KSA. |
Berdasarkan data ini, terutama pada tahun 2022 di mana Haji Furoda tetap ada meskipun dalam waktu yang mepet, serta tren lebih dari 3.000 jemaah pada 2023 dan 2024, ini menjadi patokan bagi banyak penyelenggara haji di Indonesia.
Apakah Haji Furoda 2026 Ada? Sebuah Prediksi
Berdasar data historis, sangat mungkin Haji Furoda/Mujamalah akan selalu tersedia setiap tahun. Namun, jumlah kuota pastinya tidak ada yang tahu, karena hal tersebut murni menjadi kewenangan Pemerintah KSA sebagai regulator.
Poin Penting dan Saran Bijak
Menurut kami, program Haji Furoda/Haji Mujamalah dapat menjadi solusi efektif bagi mereka yang mampu secara finansial, asalkan dijalankan dengan integritas dan profesionalisme.
Mengingat kuota Haji Furoda yang terbatas setiap tahun, calon jemaah perlu bersikap realistis dan proporsional. Jangan sampai terlalu euforia, sebab menunaikan haji adalah anugerah besar bagi seluruh umat Muslim. Jika masih ada opsi untuk mengikuti Haji Reguler atau Haji Khusus (ONH Plus), jalur tersebut mungkin lebih disarankan bagi sebagian besar orang karena seringkali menawarkan ketenangan dan kenyamanan lebih.
Pilihlah penyelenggara yang memiliki komitmen tinggi dan profesional. Ini penting agar jika terjadi masalah visa, ada solusi konkret yang menguntungkan calon jemaah, termasuk jaminan pengembalian dana 100% tanpa pengecualian.
Tertarik berikhtiar Haji tanpa antre dengan Visa Furoda/Mujamalah 2026 yang amanah dan profesional, dengan garansi uang kembali 100%?